Kamu telah bisa mengidentifikasi dan menjelaskan nilai dan norma sosial. Coba renungkanlah apa yang terjadi bila tidak ada norma dan nilai? Kehidupan masyarakat menjadi tidak terorganisir, orang mulai bertindak sesuka hatinya, tanpa memedulikan kepentingan orang lain.
Orang yang berkuasa dan memiliki kekuatan akan menjadi semakin berpengaruh, sedangkan orang yang lemah akan semakin tertindas. Terjadi ketidakjelasan antara mana yang bagus dan buruk sehingga segala sesuatu yang dilaksanakan cuma dipandang dari sudut si pelaku tindakan. Situasi ini mendorong munculnya anomic society.
Oleh karena itulah, norma serta nilai sosial dibuat dan disepakati bareng . Tidak mampu dimungkiri bahwa nilai dan norma dijadikan selaku pelindung dari langkah-langkah destruktif orang lain terhadap diri. Secara biasa , adanya nilai dan norma membentuk keadaan penduduk yang terstruktur serta serasi. Secara garis besar, nilai dan norma sosial mempunyai peranan yang berarti bagi individu anggota sebuah penduduk maupun penduduk secara keseluruhan. Peran-tugas tersebut antara lain:
1. Sebagai Petunjuk Arah (Orientasi) Bersikap dan Bertindak
Nilai dan norma sosial berfungsi sebagai petunjuk arah dalam bersikap dan bertindak. Ini berarti nilai dan norma sudah menempel pada diri individu atau penduduk sebagai sebuah isyarat perilaku yang diyakini kebenarannya. Misalnya, selaku seorang kepala RT, Pak Jaya memegang teguh nilai kejujuran. Setiap tindakan dan tutur katanya mencerminkan kejujuran.
Suatu dikala dia mengetahui bahwa salah satu sahabat sekerjanya menyelewengkan dana pemerintah untuk kepentingan sendiri, tanpa bimbang beliau menegurnya dan meminta untuk tidak mengulanginya. Dari sinilah tampakadanya nilai dan norma menjadi isyarat arah bersikap dan bertindak seseorang. Nilai kejujuran yang dipegang oleh Pak Jaya membatasinya untuk bersikap dan bertingkah laku sama mirip sahabat sekerjanya walaupun hal itu menguntungkan.
Sikap dan langkah-langkah Pak Jaya berikutnya mampu dicontoh oleh warga penduduk lainnya dalam banyak sekali segi kehidupan. Dengan demikian, warga penduduk akan bertingkah sebagaimana yang dikehendaki oleh metode nilai dan norma.
2. Sebagai Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan Tindakan Manusia
Selain sebagai isyarat arah bagi manusia untuk bersikap dan bertindak, nilai dan norma sosial juga berfungsi selaku pemandu dan pengontrol sikap dan tindakan insan. Melalui nilai dan norma inilah, setiap individu dapat mengenali mana yang benar dan mana yang salah. Dengan contoh ini pula perilaku dan langkah-langkah insan dapat diatur, apakah sudah sesuai atau telah menyimpang dari nilai.
3. Sebagai Pendorong Sikap dan Tindakan Manusia
Nilai dan norma sosial dapat pula berfungsi sebagai alat pendorong (motivator) seseorang untuk berperilaku laku sesuai dengan nilai. Selain itu, mampu pula menuntun orang untuk bersikap baik. Hal ini disebabkan nilai sosial yang baik menimbulkan keinginan dalam diri seseorang. Sebagai misalnya, Pak Uli yaitu seorang pengrajin yang sukses.
Dahulu beliau hanyalah seorang pengrajin biasa. Karena tekad dan perjuangan serta jiwa pantang menyerah yang beliau miliki, beliau mampu menjadi pengrajin yang sukses. Keberhasilan dalam perjuangan mendorong rekan-rekan sekerjanya melakukan hal yang serupa. Memegang nilai-nilai dan norma yang sama dengan cita-cita mampu meraih sebuah keberhasilan yang sama pula.
4. Sebagai Benteng Perlindungan bagi Keberadaan Masyarakat
Sebagaimana sudah diungkapkan pada pembahasan di atas, bahwa adanya nilai dan norma dalam suatu tatanan pergaulan merupakan pelindung terhadap perilaku-sikap yang menyimpang. Terutama bagi pihak-pihak yang lemah. Tanpa adanya nilai dan norma dalam penduduk , terkadang kepentingan-kepentingan pihak lemah akan dirampas secara paksa oleh pihak-pihak yang kuat. Oleh karena itu, nilai dan norma berfungsi sebagai benteng pertolongan.
5. Sebagai Alat Pemersatu Anggota Masyarakat
Dengan adanya nilai dan norma yang serupa dalam suatu masyarakat, maka antara satu anggota dengan anggota lainnya mempunyai relasi yang dekat. Hal ini bermakna, semakin besar lengan berkuasa pengertian dan penghayatan nilai sosial oleh para anggotanya, makin kuat pula ikatan dalam sebuah kelompok. Lihat saja di lingkungan sekitarmu!
Adakah golongan-kalangan yang kamu temukan? Sebagai misalnya, golongan orang-orang yang menjunjung tinggi nilai kejujuran pada saat cobaan, golongan orangorang yang menjunjung tinggi nilai keorganisasian, dan lain-lain. Di antara setiap anggota tersebut mempunyai ikatan yang akrab satu sama lain.