Dalam ilmu ekonomi terdapat rancangan dasar yang penting, ialah permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan ialah sejumlah barang atau jasa yang diminta, datangnya dari pihak rumah tangga konsumen yang berbelanja dan mengonsumsi sebagian besar barang konsumsi atau jasa.
Adapun penawaran yakni sejumlah barang atau jasa yang disediakan, hadirnya dari pihak produsen (perusahaan) yang menjual dan memproduksi jumlah barang atau jasa. Permintaan terhadap barang diputuskan oleh preferensi pelanggan. Adapun penawaran terhadap barang ditentukan oleh ongkos produksi.
1. Faktor yang Memengaruhi Permintaan
Permintaan seorang pelanggan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh beberapa aspek. Faktor-aspek tersebut secara gotong royong akan memilih tingkat dan jumlah aneka macam barang yang diminta oleh setiap individu. Faktor-aspek yang memengaruhi undangan, yakni selaku berikut.
a. Harga Barang Itu Sendiri
Semakin tinggi tingkat harga sebuah barang, kian sedikit barang yang diminta. Sebaliknya, kian turun harga sebuah barang, bertambah banyak undangan terhadap barang tersebut. Hal ini sesuai dengan hukum ajakan yang menyatakan bahwa kalau harga barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumlah barang yang diminta per unit waktu akan menyusut. Sebaliknya, kalau harga barang turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu akan bertambah.
b. Pendapatan Konsumen
Hubungan antara pemasukan dan jumlah barang yang diminta bersifat searah (kasatmata). Hal ini berarti, kalau pemasukan konsumen naik, konsumen tersebut akan meminta jumlah barang yang lebih tinggi per unit waktu, dan sebaliknya.
Pernyataan ini berlaku terhadap barang normal. Adapun pada barang inferior ialah barang yang rendah kualitasnya, naiknya pemasukan pelanggan akan mengakibatkan usul terhadap barang tersebut berkurang per unit waktu.
Begitupun sebaliknya, turunnya pendapatan pelanggan akan menyebabkan usul terhadap barang tersebut bertambah. Jadi, dalam barang inferior, relasi antara pemasukan dan jumlah barang yang diminta bersifat berlawanan arah (negatif).
c. Harga Barang Substitusi dan Komplementer
Pada biasanya, barang konsumsi mempunyai penggunaan yang saling berhubungan. Penggunaan yang saling berhubungan antara barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni saling mengubah (substitusi) dan saling melengkapi (komplementer). Penggunaan barang yang saling mengganti, misalnya sebagai berikut.
- Pada saat harga gas elpiji (LPG) naik, ibu-ibu rumah tangga menggantikannya dengan minyak tanah.
- Pada ketika harga daging sapi naik, pelanggan akan membeli lebih banyak daging kambing atau daging ayam.
- Pada saat harga tempe naik, pelanggan akan membeli lebih banyak tahu.
Adapun penggunaan barang yang saling melengkapi, misalnya sebagai berikut.
- Pada saat harga telepon seluler turun, ajakan konsumen akan telepon seluler akan naik sehingga usul voucher pulsa akan naik pula.
- Pada dikala harga roti tawar turun, ajakan konsumen akan mentega naik.
- Pada dikala harga kopi naik, permintaan konsumen akan gula turun.
d. Selera Konsumen (Taste)
Selera konsumen bersifat subjektif alasannya selera pelanggan bergantung pada penilaian terhadap barang tersebut. Selera pelanggan memperlihatkan adanya kebutuhan psikologis dan kebutuhan yang terkondisi. Di samping itu, selera juga dipengaruhi oleh bagian tradisi dan agama.
Selera pelanggan mampu memengaruhi ajakan terhadap suatu barang. Naiknya selera pelanggan terhadap sebuah barang menyebabkan naiknya usul terhadap barang tersebut. Begitupun sebaliknya, jikalau selera pelanggan turun, ajakan konsumen akan menyusut.
Misalnya, bila selera Anda terhadap makanan fast food turun, seruan Anda kepada masakan fast food akan turun. Sebaliknya, jika selera Anda kepada makanan tradisional naik, ajakan Anda kepada masakan tradisional juga akan naik.
e. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu kawasan atau negara, semakin tinggi ajakan suatu barang untuk harga tertentu. Sebagai teladan, jumlah penduduk Republik Rakyat Cina (RRC) yang lebih dari 1 miliar jiwa, akan lebih banyak permintaan terhadap busana dan masakan dibandingkan penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih kurang 220 juta jiwa.
2. Faktor yang Memengaruhi Penawaran
Konsep penawaran menawarkan banyak sekali jumlah (kuantitas) barang yang mau dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual. Dalam ilmu ekonomi, penawaran (supply) diartikan sebagai aneka macam jumlah barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual pada banyak sekali tingkat harga selama abad waktu tertentu.
Kesediaan produsen atau perusahaan memproduksi dan memberikan aneka macam jumlah barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni selaku berikut.
a. Harga Barang Itu Sendiri
Produsen atau perusahaan akan menunjukkan lebih banyak barang bila harga naik. Begitupun sebaliknya, jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan akan makin sedikit. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang menjelaskan kekerabatan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang disediakan.
b. Biaya Produksi
Produsen membutuhkan banyak sekali aspek buatan untuk mampu menciptakan barang dan jasa. Faktor-aspek bikinan tersebut harus dibeli oleh produsen dari pemilik aspek-aspek produksi (konsumen). Oleh alasannya itu, kian murah harga faktor bikinan, biaya buatan akan sedikit sehingga produsen mampu lebih banyak memproduksi barang yang ditawarkan. Sebaliknya, jikalau harga aspek produksi tinggi, barang yang ditawarkan produsen akan menurun pada setiap tingkat harga.
c. Tingkat Teknologi
Penggunaan teknologi memiliki peranan penting dalam kegiatan produksi. Perusahaan yang memakai teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat memajukan hasil produksinya dengan segera. Di samping itu, penggunaan teknologi yang tinggi juga akan mengakibatkan ongkos bikinan semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan ongkos bikinan yang kian murah akan mengakibatkan jumlah barang yang ditawarkan kian banyak pada tingkat harga tertentu.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah di antaranya dalam hal pajak dan subsidi. Semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya. Adapun kian besar subsidi, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah.
Sebagai acuan, pada waktu pemerintah masih memperlihatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM), perusahaan dapat melaksanakan proses produksi dengan biaya yang relatif lebih murah. Setelah kebijakan subsidi BBM dikurangi, ongkos buatan berkembangdan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan menurun.
e. Faktor Alam
Pengaruh alam utamanya akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi para petani, iklim yang tidak menentu mampu mengakibatkan gagal panen sehingga jumlah barang yang disediakan (contohnya beras) akan berkurang.