Cobalah amati lingkungan sosialmu! Misalnya dalam hal pola hidup, cara berkomunikasi, cara berpakaian, dan lain-lain. Adakah pergeseran-pergantian sosial yang terjadi? Perubahan-pergantian akan terlihat sehabis kamu membandingkan kehidupan masyarakat yang baru dengan kehidupan penduduk yang usang.
Pada dasarnya pergantian-pergantian itu senantiasa ada dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan setiap insan mempunyai impian-impian yang tidak terbatas. Sedangkan untuk mencapai cita-cita itu manusia diharuskan berinteraksi dengan manusia lain.
Melalui proses interaksi sosial inilah masyarakat akan bergerak secara dinamis baik secara progresif maupun regresif, menjadikan perubahan sosial. Di mana pergeseran sosial yang terjadi mendorong terbentuknya dinamika kehidupan sosial. Dengan kata lain, adanya interaksi sosial mewujudkan suatu dinamika sosial lewat pergantian sosial. Apa itu pergantian sosial? Bagaimana proses pergeseran sosial itu, akan dipelajari di bawah ini.
a. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial selaku proses sosial yang terjadi dalam masyarakat merupakan sebuah gejala lazim yang berlaku di mana pun selama hidup insan. Perubahan-pergantian yang terjadi mampu berupa suatu pertumbuhan mampu pula berupa sebuah kemunduran.
Secara lazim komponen-unsur kemasyarakatan yang mengalami pergeseran antara lain nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola sikap, organisasi sosial, forum-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan, dan sebagainya.
Menurut Selo Soemardjan (1974), pergantian sosial yaitu pergeseran yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu penduduk yang memengaruhi sistem sosialnya termasuk nilai, perilaku-perilaku dan contoh sikap di antara kelompokkelompok dalam penduduk . Hal ini dikarenakan sifat perubahan sosial yang berantai dan saling bekerjasama antara satu komponen dengan unsur kemasyarakatan yang yang lain.
Dalam pengkajian perihal pergantian sosial yang relatif sangat luas, dikhawatirkan terjadi suatu kekaburan materi. Oleh alasannya adalah itu, beberapa hebat berupaya mendefinisikan pengertian perubahan sosial, seperti:
- Kingsley Davis Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
- Samuel Koening Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
- Mac Iver Perubahan sosial adalah pergantian-pergantian dalam korelasi sosial atau pergeseran kepada keseimbangan sosial.
- Roucek dan Warren Perubahan sosial yaitu pergantian dalam proses sosial atau dalam struktur penduduk .
- Gillin dan Gillin Perubahan sosial yaitu suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima dan yang disebabkan baik sebab pergantian-perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun adanya difusi ataupun inovasi-inovasi baru dalam masyarakat tersebut.
Perubahan-pergantian sosial dapat bersifat progress dan regress. Progress merupakan pergeseran sosial yang menenteng perkembangan kepada masyarakat di mana kesejahteraan penduduk meningkat. Perubahan yang bersifat progress mampu berupa planned progress serta unplanned progress.
Planned progress berarti kemajuan yang sengaja dijadwalkan dan dikerjakan oleh penduduk . Misalnya, program KB, program listrik masuk desa, acara intensifikasi pertanian, pembangunan jalur transportasi, ekspansi jaringan telekomunikasi, dan lainlain.
Sedangkan unplanned progress menunjuk pada adanya pertumbuhan yang tidak direncanakan sebelumnya oleh masyarakat. Misalnya, meningkatnya kesuburan lahan pertanian karena lava yang dimuntahkan gunung berapi ketika meletus. Adapun perubahan sosial yang bersifat regress ialah perubahan sosial yang menenteng kemunduran kepada penduduk . Misalnya pertempuran, pemberontakan, pertentangan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
b. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Pada dasarnya pergeseran-perubahan sosial terjadi oleh alasannya adalah anggota penduduk merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupan yang usang. Norma-norma dan forum-lembaga serta fasilitas -sarana penghidupan dianggap tidak mencukupi untuk menyanggupi kebutuhan hidup yang gres.
Oleh sebab itulah, penduduk menuntut adanya perubahan. Menurut Soerjono Soekanto, secara umum timbulnya pergantian sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu aspek endogen dan eksogen.
1) Faktor-Faktor Endogen
Faktor endogen merupakan aspek-aspek yang berasal dari dalam penduduk . Menurut David Mc. Clellad (sebagaimana dikutip Arif Rohman : 2003) adanya faktor ini didorong oleh need for achievment (motivasi berprestasi) dari individuindividu dalam penduduk itu.
Apabila setiap individu mempunyai motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kalangan tersebut secara otomatis akan mengalami pergeseran. Sebagaimana yang dicetuskan oleh Everette Hagen dalam rancangan N-Ach (Need for Achievment). Everette Hagen mengemukakan pentingnya kepribadian kreatif (creative personality) dalam mendorong pergantian sosial. Menurutnya perubahan sosial tidak akan terjadi manakala tidak ada pergantian dalam kepribadian kreatif/kepribadian inovatif. Berbeda dengan pertimbangan Alvin L.
Bertrand, menurutnya dengan adanya pergeseran komunikasi dalam masyarakat akan tercapai sebuah pemahaman antaranggota penduduk yang mendorong hadirnya pergeseran sosial. Secara umum aspek-aspek dalam yang menyebabkan terjadinya pergantian sosial ialah:
a) Bertambah dan Berkurangnya Jumlah Penduduk
Besar kecilnya masyarakatakan menentukan cepat lambatnya pergantian sosial. Penduduk yang padat lebih cepat terjadi pergantian-pergantian yang menyangkut struktur dan kultur penduduk dibandingkan dengan yang kurang padat. Contoh: pergantian akibat transmigrasi. Akibat transmigrasi suatu kawasan tertentu mengalami pertambahan penduduk.
Dengan adanya pendatang gres yang cekatan dan siap bekerja di kawasan yang baru, maka besar kemungkinan justru tidak hanya menguntungkan bagi pihak transmigran, melainkan mampu berpengaruh kepada penduduk orisinil, sehingga kehidupan masyarakat pun akan berubah. Sementara itu, perubahan sosial yang disebabkan oleh berkurangnya penduduk menjadikan kekosongan pada daerah permukiman yang lama.
Jika daerah tersebut sebelumnya tandus, tidak sesuai untuk lahan pertanian, lalu dibangun akomodasi pasar atau peralihan pada bidang industri, maka terjadi pergantian terhadap banyak sekali aspek kehidupan masyarakat, seperti teladan pekerjaan, tata cara ekonomi, kebudayaan, dan lain-lain.
b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru mendorong perubahan sosial dalam penduduk . Perkembangan teknologi yang pesat telah terjadi dalam masyarakat sejak zaman dahulu. Sebagai teladan, penemuan mobil, dengan adanya mobil sebagai alat transportasi mengganti kesanggupan penduduk dalam hal transportasi.
Mobil sekarang dijadikan sebagai alat pengangkutan manusia yang simpel dan aman. Contoh lainnya, ditemukanlah mesin uap oleh James Watt yang berkhasiat untuk melaksanakan banyak sekali macam mesin. Penemuan ini mendorong hadirnya Revolusi Industri di Prancis yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan penduduk .
Penemuan-inovasi gres sebagai sebab terjadinya pergeseran mampu dibedakan menjadi discovery dan invention. Di mana discovery merupakan inovasi komponen-komponen kebudayaan yang gres baik berupa alat ataupun ide gres. Sebagai pola, ditemukannya kendaraan beroda empat yang didahului pembuatan motor gas oleh S. Marcus. Selanjutnya discovery menjadi invention kalau penduduk sudah mengakui, mendapatkan, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Adanya mobil yang sudah disempurnakan menjadi suatu alat pengangkutan manusia merupakan salah satu wujud invention. Invention menunjuk pada upaya menciptakan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengombinasi atau menyusun kembali komponen-komponen kebudayaan usang yang telah ada dalam masyarakat. Menurut Koentjaraningrat, faktor-faktor yang mendorong individu untuk mencari penemuan baru sebagai berikut.
- Kesadaran dari orang individual akan kelemahan dalam kebudayaannya.
- Kualitas dari jago-andal dalam suatu keadaan.
- Perangsang bagi kegiatan-acara penciptaan dalam penduduk .
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat mampu pula menjadi alasannya terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-kontradiksi tersebut dapat berupa kontradiksi antarindividu, antara individu dengan kalangan, antarkelompok, serta konflik antargenerasi.
Pada umumnya individu-individu yang tengah berada dalam sebuah konflik sungguh gampang terpengaruh terhadap hal-hal baru. Oleh balasannya, terjadi pergantian. Sebagai balasannya, kedamaian serta ketenangan hidup warga menjadi terganggu. Perlahan-lahan sikap warga menjadi berubah.
d) Revolusi
Pada biasanya revolusi terjadi karena adanya ketidakpuasan anggota masyarakat terhadap sebuah sistem pemerintahan yang ada. Adanya revolusi akan menenteng perubahan-pergeseran yang besar dan berlangsung cepat. Misalnya, revolusi yang terjadi bulan Oktober 1917 di Rusia, menjadikan terjadinya pergeseran-pergeseran besar di negara tersebut.
Pada mulanya negara tersebut berbentuk kerajaan yang sewenang-wenang, berubah menjadi diktator proletariat yang didasarkan pada dogma Marxsisme. Segenap lembaga-lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara hingga pada keluarga batih mengalami pergeseran-pergeseran besar hingga ke akar-akarnya.
2) Faktor-Faktor Eksogen
Faktor-faktor eksogen yakni faktor-aspek yang berasal dari luar masyarakat yang mampu mendorong terjadinya pergeseran sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Masyarakat senantiasa mengadakan hubungan dengan masyarakat lainnya. Melalui korelasi itu menyebabkan pengaruh timbal balik yang berarti masing-masing masyarakat memengaruhi masyarakat yang lain, namun juga menerima efek dari masyarakat yang lain sehingga terjadi penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan secara tenang mampu lewat difusi, akulturasi, maupun asimilasi. Difusi adalah penyebaran kebudayaan atau imbas dari satu tempat ke kawasan lain yang terjadi secara eksklusif ataupun tidak pribadi.
Akulturasi adalah merupakan dua buah kebudayaan yang menciptakan sebuah bentuk kebudayaan baru dengan tidak menetralisir bagian aslinya. Sedangkan asimilasi yakni bercampurnya dua buah kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan gres di mana kebudayaan lokal berangsurangsur lenyap.
b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini bermakna pertengkaran antara penduduk yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batasan negara. Dengan adanya pertempuran dalam sebuah negara menimbulkan implikasi negatif, contohnya rakyat mengalami kehidupan tegang dan mencekam, kebutuhan hidup menjadi sulit dipenuhi, harta benda menjadi hancur mengakibatkan kemiskinan. Sebagaimana, negara Jepang mengalami pergeseran sehabis kalah dalam pada Perang Dunia II. Hal ini terlihat dari negara agraris militer bermetamorfosis suatu negara industri.
c) Kondisi Alam yang Berubah
Terjadinya gempa bumi, angin kencang, banjir, tsunami, dan lainlain menjadikan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut terpaksa meninggalkan daerah tinggalnya. Sebagai pengungsi yang menempati tempat tinggal baru menimbulkan mereka harus mengikuti keadaan dengan lingkungan sekitarnya baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Kondisi ini mendorong timbulnya pergeseran pada lembaga-forum kemasyarakatannya. Seperti terlihat pada masyarakat di pesisir pantai Pangandaran, Ciamis. Akibat gempa dan gelombang tsunami mereka terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya dan untuk sementara waktu mereka tidak melakukan pekerjaan . Akibatnya kondisi ekonomi keluarga menjadi menyusut.