Uang memegang peranan penting dalam acara ekonomi sebuah negara. Tanpa uang, kegiatan jual beli tidak akan tanpa kendala. Tanpa duit aktivitas perdagangan menjadi sangat terbatas serta spesialisasi tidak dapat meningkat . Saat ini semua negara di dunia menggunakan perekonomian uang. Semakin modern suatu negara, kian penting peranan duit dalam mendorong kegiatan perdagangannya.
1. Permintaan Uang
Berdasarkan teorinya seruan duit (money demand), dibagi menjadi dua, adalah teori kuantitas duit klasik dan teori uang Keynesian.
a. Teori Kuantitas (Klasik)
Menurut pandangan ekonomi klasik, fungsi uang hanya sebagai alat tukar. Oleh sebab itu, jumlah duit yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pemasukan. Jika tingkat output meningkat, jumlah uang yang diminta akan meningkat. Demikian sebaliknya.
Teori kuantitas uang menyatakan bahwa per ubahan nilai uang atau tingkat harga ialah akibat adanya pergantian jumlah duit yang beredar. Bertambahnya jumlah duit yang beredar dalam penduduk menyebabkan turunnya nilai mata duit. Menurunnya nilai mata duit sama artinya dengan naiknya tingkat harga.
Di dalam persamaan tersebut, M sama dengan jumlah uang kertas, logam, dan duit giral yang beredar dalam perekonomian. Kecepatan peredaran duit (V) ditentukan berdasarkan seringnya duit beredar atau berpindah tangan dalam penduduk selama satu tahun.
Nilai P ditentukan berdasarkan indeks harga. Adapun T, memperlihatkan transaksi jumlah barang dan jasa yang diperjual belikan. Kecepatan peredaran duit tetap dan penggunaan tenaga kerja sarat (full employment) telah tercapai.
b. Teori Permintaan Uang Keynes
Menurut Teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang duit, ialah untuk transaksi, berjaga-jaga, dan mendapatkan keuntungan.
1) Motif Transaksi (Transaction Motive)
Setiap orang yang bekerja ingin memperoleh upah atau uang untuk berbelanja (transaksi) barang-barang kebutuhannya. Masyarakat me megang duit dengan tujuan untuk mempermudah acara transaksi sehari-hari. Permintaan duit untuk transaksi berafiliasi faktual dengan tingkat pemasukan, artinya bila pendapatan meningkat, kebutuhan duit untuk bertransaksi akan meningkat.
2) Motif Berjaga-jaga (Precaution Motive)
Hal lain yang memotivasi orang memegang uang, ialah antisipasi untuk menghadapi hal-hal yang tidak dikehendaki atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau mengalami kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga berhubungan kasatmata dengan pendapatan. Jika pendapatan me ningkat, jumlah duit untuk berjaga-jaga juga meningkat.
3) Motif Mendapatkan Keuntungan (Speculation Motive)
Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut selaku motivasi spekulasi. Misalnya, berbelanja surat-surat berharga seperti obligasi dan saham perusahaan. Keynes menyebarkan teori ini menurut asumsi bahwa duit merupakan aset finansial yang mampu dimiliki penduduk .
Aset lainnya, yaitu obligasi (surat utang yang dibarengi kesepakatan menawarkan pemasukan bunga). Permintaan duit untuk tujuan spekulasi diputuskan oleh tingkat bunga. Hubungan antara tingkat bunga dan permintan duit berbanding terbalik menurut pertimbangan memperoleh laba (spekulasi).
2. Penawaran Uang
Penawaran duit (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran duit harus dibedakan antara mata duit dalam peredaran dan uang yang beredar. Mata duit dalam peredaran yaitu mata duit yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas duit kertas dan uang logam.
Dengan demikian, mata duit dalam peredaran sama dengan uang kartal. Adapun uang beredar, yaitu semua jenis duit yang berada di dalam perekonomian (mata duit dalam peredaran ditambah dengan duit giral pada bank-bank biasa ). Teori penawaran uang, meliputi teori penawaran duit tanpa bank dan teori penawaran duit modern.
a. Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini merupakan teori yang paling sederhana. Teori ini merupakan gambaran dari tata cara kriteria emas, saat emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat. Dalam metode moneter mirip itu, duit beredar diputuskan oleh proses pasar.
Adapun pemerintah, Bank Sentral, ataupun perbankan tidak memiliki imbas kepada besarnya uang yang beredar. Dalam hal ini, penawaran duit cuma bertambah kalau orang memproduksi emas (baru). Jadi, jumlah uang beredar bergantung pada sikap produsen emas. Produsen emas cuma akan memproduksi kalau menguntungkan. Standar duit yang biasa digunakan ada dua macam, yakni persyaratan kertas dan kriteria logam.
1) Standar Kertas
Standar kertas yaitu sistem keuangan yang menggunakan uang kertas sebagai alat tukar atau alat pembayaran yang sah dan tidak terbatas, namun tidak dapat ditukarkan dengan emas dan perak pada bank sirkulasi.
2) Standar Logam (Metalisme)
Standar logam (metalisme) dibedakan menjadi dua, yakni tolok ukur monometalisme dan standar bimetalisme.
- Standar monometalisme, terjadi jikalau suatu negara menggunakan kriteria uangnya hanya satu buah logam mulia. Misalnya cuma menggunakan emas atau memakai perak.
- Bimetalisme dua logam, tolok ukur ini dapat dibagi menjadi tiga, ialah kriteria pincang, standar paralel, dan kriteria kembar.
- Standar pincang adalah standar uang yang menggunakan emas sebagai kriteria uang dan perak sebagai alat pembayarannya.
- Standar paralel adalah patokan duit yang menggunakan dua logam mulia berbentukemas dan perak secara bersama-sama sebagai kriteria uangnya. Namun, perbandingan yang berlaku cuma satu macam, adalah berdasarkan pasar saja.
- Standar kembar adalah patokan uang yang memakai dua logam mulia, berupa emas dan perak secara bersama-sama sebagai persyaratan uangnya.
Jika sebuah negara memakai persyaratan kembar, dalam negara tersebut akan berlaku Hukum Gresham, yang berbunyi: bad money always drives out good money. Artinya, duit yang buruk akan mengusir keluar duit yang bagus. Syarat berlakunya Hukum Gresham, yakni selaku berikut.
- Negara tersebut memakai persyaratan kembar.
- Bank Sentral memperjualbelikan logam mulia, baik berupa emas maupun perak.
- Masyarakat diberikan keleluasaan untuk menempa dan melebur uang emas atau perak.
- Perbandingan emas dan perak berdasarkan pemerintah serta pasar berlawanan.