Hal yang merealisasikan bagian dalam teori sosiologi wacana tata cara lapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedudukan dan peranan ialah komponen-unsur baku dalam tata cara lapisan, dan memiliki arti penting bagi metode sosial. Untuk mendapatkan citra yang mendalam, berikut penjelasannya.
a. Kedudukan atau Status
Kadang-kadang dibedakan antara pemahaman kedudukan (status) dan kedudukan sosial (social status). Kedudukan diartikan selaku tempat atau posisi seseorang dalam suatu kalangan sosial, sedangkan kedudukan sosial kawasan seseorang dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya, serta hak-hak dan kewajiban-kewa jibannya.
Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang serupa dan digambarkan dengan kedudukan (status) saja. Secara abstrak, kedudukan mempunyai arti daerah seseorang dalam suatu kawasan tertentu. Masyarakat pada umumnya membuatkan dua macam kedudukan, ialah sebagai berikut.
1) Ascribed status
ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang aristokrat yakni aristokrat pula. Pada lazimnya ascribed-status dijumpai pada penduduk dengan sistem lapisan tertutup, contohnya masyarakat feodal, atau masyarakat kawasan sistem lapisan bergantung pada perbedaan rasial.
2) Achieved status
yakni kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-perjuangan yang disengaja. Misalnya, setiap orang mampu menjadi seorang dokter asalkan menyanggupi persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut bergantung pada yang bersangkutan bisa atau tidak menjalaninya. Apabila yang bersangkutan tidak dapat menyanggupi kriteria tersebut, dia tidak akan menerima kedudukan yang diinginkannya.
3) Assigned status
ialah kedudukan yang diberikan terhadap seseorang. Kedudukan ini memiliki kekerabatan yang erat dengan achieved status. Artinya, suatu golongan atau golongan menawarkan kedudukan yang lebih tinggi terhadap seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat.
b. Peranan (Role)
Peranan (role) ialah aspek dinamis dari kedudukan (status). Jika seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, beliau sudah melaksanakan suatu peranan. Pembedaan antara kedudukan dan peranan yaitu untuk kepentingan ilmu wawasan.
Tidak ada peranan tanpa kedudukan dan tidak ada kedudukan tanpa peranan. Pentingnya peranan yakni alasannya beliau mengontrol sikap seseorang. Orang yang bersangkutan akan mampu menyesuaikan perilaku sendiri dengan sikap orang-orang sekelompoknya.
Hubungan-korelasi sosial yang ada dalam penduduk merupakan hubungan antara perananperanan individu dalam penduduk . Peranan juga diatur oleh norma-norma yang berlaku di dalam penduduk . Peranan yang menempel pada diri seseorang mesti dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan.
Posisi seseorang dalam penduduk ialah unsur statis yang menunjukkan daerah individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjuk pada fungsi, pembiasaan diri, dan selaku sebuah proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam penduduk serta melakukan suatu peranan. Peranan meliputi tiga hal, ialah selaku berikut.
- Peranan mencakup norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam penduduk . Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
- Peranan adalah sebuah konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat selaku organisasi.
- Peranan juga mampu dibilang sebagai sikap individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.