Terjadinya interaksi sosial bermula dari individu melaksanakan langkah-langkah sosial terhadap orang lain. Tindakan sosial ialah tindakan-tindakan yang ditunjukkan atau dipengaruhi orang lain untuk maksud serta tujuan tertentu. Sebagai pola, seorang anak melempar watu di sungai.
Tindakan ini bukanlah langkah-langkah sosial. Berbeda kalau di sungai tersebut ada seseorang yang tengah memancing. Tindakan tersebut dikatakan tindakan sosial (social action). Hal ini disebabkan tindakan melempar watu di sungai dijalankan memiliki tujuan tertentu serta mampu menimbulkan reaksi dari individu lain.
Semua langkah-langkah sosial melahirkan adanya agresi atau dampak dari individu satu serta adanya reaksi atau terpengaruh dari individu lain. Karena adanya sifat pengaruh memengaruhi satu sama lain, maka tindakan ini menjadikan korelasi sosial. Jika kekerabatan sosial tersebut berjalan secara timbal balik maka akan menyebabkan terjadinya interaksi sosial. Selain itu, hadirnya interaksi sosial dapat pula didorong oleh aspek-faktor tertentu.
Pada pembelajaran di depan dapat dikenali bahwa interaksi sosial ialah sebuah korelasi sosial. Sebagai contohnya, kejadian di samping. Seorang anak yang tengah bermain dengan temannya. Dalam bermain keduanya melakukan hubungan timbal balik serta saling memengaruhi yang menjadikan aksi dan reaksi.
Namun, berdasarkan Gillin dan Gillin (Soerjono Soekanto: 1987) tidak semua hubungan sosial mampu dibilang interaksi sosial. Suatu kekerabatan sosial dibilang interaksi sosial bila terdapat dua syarat yang terpenuhi. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).
a. Kontak Sosial (social contact)
Kontak sosial lebih menunjuk pada sebuah hubungan sosial yang bersifat langsung. Sebagai contohnya, sentuhan, percakapan, maupun tatap tampang. Namun, seiring dengan pertumbuhan zaman serta majunya teknologi ketika ini sudah memungkinkan terjadinya kontak sosial yang bersifat tidak pribadi. Di mana pihak-pihak yang bersangkutan menggunakan media mediator untuk melaksanakan kontak sosial seperti e-mail, SMS, telepon, dan lain-lain.
b. Komunikasi (communication)
Komunikasi terjadi sehabis kontak sosial berlangsung. Pada lazimnya komunikasi mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang terhadap orang lain yang dilakukan secara pribadi maupun lewat alat bantu semoga orang lain menawarkan tanggapan atau respons tertentu.
Dalam proses ini diperlukan sebuah pengertian makna atas sebuah pesan. Oleh kesudahannya, muncul komunikasi aktual dan negatif. Dalam komunikasi orang yang memberikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pesan disebut komunikan.