Mobilitas berasal dari kata latin mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari tempat yang satu ke daerah lainnya. Mobilitas sosial (social mobility) atau gerak sosial didefinisikan selaku perpindahan orang atau golongan dari strata sosial yang satu ke strata sosial lainnya.
Dengan kata lain, seseorang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari sebuah lapisan ke lapisan lain, baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah tugas tanpa mengalami pergantian kedudukan.
Oleh alasannya adalah itu, mobilitas sosial mempunyai kaitan akrab dengan struktur sosial. Seperti berdasarkan Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah sebuah gerak dalam struktur sosial. Misalnya, jika seorang guru beralih pekerjaan menjadi pemilik toko buku, lalu ia melakukan gerak sosial.
Juga jika seseorang yang menerima gaji bulanan sebesar Rp500.000,00 lalu pindah pekerjaan karena usulan honor yang lebih tinggi. Proses tadi tidak cuma terbatas pada individu-individu saja, tetapi mungkin juga pada golongan sosial. Misalnya, suatu kalangan minoritas dalam penduduk , berasimilasi dengan kelompok secara umum dikuasai.
Pengertian mobilitas sosial dalam sosiologi merupakan gejala sosial yang kompleks yang terdiri atas hal-hal berikut.
1. Arah mobilitas sosial berlangsung secara:
- vertikal, ialah perubahan status sosial atau kelas sosial seseorang, ke atas untuk naik statusnya ataupun ke bawah yang merupakan penurunan statusnya;
- horizontal atau mendatar, ialah pergeseran status seseorang dalam kelas sosialnya tanpa berganti hierarki prestise dan jenis kelas sosial.
2. Mobilitas sosial dilihat dari waktu, baik yang berjalan dalam satu generasi maupun dari satu generasi ke generasi yang lain. Mobilitas yang dijalankan seseorang dalam kehi dupannya, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya disebut mobilitas segenerasi.