Banyak sekali sumber daya alam yang merupakan hasil dari usaha pertanian, akan namun kita memfokuskan persoalannya pada hasil pertanian yang memiliki potensi untuk dibisniskan. Artinya, selain untuk keperluan sendiri, para petani juga sudah mulai memperdagangkan hasil pertaniannya untuk menerima laba secara finansial. Sebab banyak hasil pertanian masyarakatyang hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri saja. Jenis pertanian yang mirip itu tidak dibahas di sini.
1) Padi
Padi yakni salah satu hasil pertanian yang paling terkenal, alasannya adalah selain sebagai materi makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, padi juga memiliki kesempatan bisnis yang besar. Negara kita pernah mengalami swasembada beras pada sekitar tahun 1985, namun periode itu tidak lama, karena ada gangguan hama. Setelah itu Indonesia mengimpor kembali beras dari negara-negara lain, seperti dari Thailand dan Vietnam.
Padi akan berkembang subur di kawasan dataran rendah yang bersuhu panas sekitar 28o C sampai 29o C dengan curah hujan yang tinggi, alasannya adalah tanaman ini memerlukan banyak air, terutama pada periode perkembangan awal.
Hanya pada dikala akan panen, kebutuhan air berkurang. Daerah-kawasan sentral yang menjadi lumbung padi di Indonesia yakni Kabupaten Karawang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Tana Toraja. Strategi peningkatan flora padi mampu dilaksanakan dengan cara-cara berikut ini.
- Panca Usaha Tani, adalah dengan melaksanakan tindakan intensifikasi pertanian seperti pemupukan, irigasi, pemberantasan hama, penggunaan hibrida, dan melakukan panen yang benar. Perilaku ini lazimnya dilaksanakan kepada areal pertanian di Pulau Jawa yang telah tidak mempunyai lahan luas untuk pertanian.
- Ekstensifikasi pertanian, yaitu meningkatkan hasil pertanian melalui cara memperluas areal pertanian, ini lazimnya terjadi di luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan atau Sumatra.
- Rehabilitasi, yakni memajukan hasil pertanian dengan cara memperbaiki mutu tanah dengan cara pemupukan atau perbaikan kepada bagian badan tanah yang mengalami kerusakan.
- Diversifikasi pertanian, yaitu memajukan hasil pertanian dengan cara menganekaragamkan jenis pertanian yang ditanamnya. Jadi, dalam satu lahan pertanian terdiri atas aneka macam jenis tanaman.
2) Jagung
Di Indonesia, jagung ialah kuliner pokok kedua sesudah beras. Hampir di semua kawasan pertanian di Indonesia dapat ditanami jenis flora ini. Hanya saja bagi penduduk yang tidak mengonsumsi jagung sebagai bahan kuliner pokok, karenanya diprioritaskan selaku komoditas jual beli walaupun dalam partai yang tidak begitu besar.
Namun, bagi penduduk yang mengakibatkan jagung selaku masakan pokok, lazimnya mereka tidak berorientasi bisnis, dan lahan yang ditanaminya pun tidak luas. Habitat jagung yang paling baik yakni di ketinggian sekitar 1.500 m di atas permukaan bahari dengan suhu udara sekitar 17o C sampai 25o C dengan curah hujan rendah.
Beberapa kawasan di Indonesia sebagai penghasil jagung yang lumayan baik ialah Madura, Pasuruan, Besuki, Semarang, Kedu, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumbawa, dan Flores. Salah satu tips yang telah dijalankan penduduk untuk mendapatkan hasil panen jagung yang elok ialah dengan cara menanam hibrida.
3) Sagu
Sagu ialah salah satu materi kuliner pokok sebagian rakyat Indonesia. Sagu didapat dari pohon sejenis enau, yang kemudian diambil intisarinya atau tepungnya. Beberapa penduduk daerah di Indonesia yang kebetulan menimbulkan sagu ini sebagai materi makanan pokok yakni masyarakatyang berada di Kepulauan Maluku dan Papua, meskipun tidak seluruhnya. Tanaman sagu ini banyak didapatkan di Kepulauan Maluku dan Papua.
4) Ubi jalar dan palawija yang lain
Selain ubi jalar, banyak palawija jenis lainnya seperti ketela pohon, kedelai, kacang tanah, kacang panjang, dan lain-lain yang biasa ditanam oleh para petani di Indonesia. Namun, kebiasaan para petani Indonesia dalam menanam pohon palawija ini hanyalah selaku tambahan saja, sehingga jikalau diorientasikan ke perdagangan masih terlalu jauh.
Mereka menanam palawija hanya untuk konsumsi sendiri saja, tetapi lain halnya bagi para petani yang memiliki areal luas, mungkin saja menanam palawija itu untuk keperluan usahanya. Palawija tersebar hampir di seluruh Indonesia, sehingga andaikata suatu ketika mau ditingkatkan ke arah profesional, hal ini akan lebih mudah.
Seperti disebutkan di permulaan, nyaris semua petani telah terbiasa dengan menanam palawija, hanya yang membedakannya yakni luas areal pertaniannya saja. Di tahun 2000 ini keperluan akan kacang kedelai terus bertambah. Sesuai dengan permintaan yang tinggi ini, pemerintah mengimpor kacang kedelai dari negara lain mirip Thailand dan Vietnam.